Sebelum waktu panen tiba, peternak harus jeli melihat peluang. Hasil panen adalah penopang untuk kelanjutan peternakan, buka? Modal yang digunakan sebelumnya harus dikembalikan dari hasil penjualan. Oleh karena itu, sebaiknya lakukan penjualan di waktu yang tepat.
Penjualan atau marketing memang harus punya taktik, yakni jeli melihat permintaan. Ketika permintaan besar, maka besar pula kemungkinan untuk mendapatkan harga yang maksimal. Berikut tips melakukan penjualan ayam kampung yang baik untuk diaplikasikan.
Penjualan ayam kampung di umur 3 bulan
Untuk strategi penjualan di umur tiga bulan, sudah sepantasnya ayam dihargai
30-40 ribu per ekor. Tentu saja dengan
bobot satu kili ke atas. Dengan harga segitu, peternak telah
untung 3000–10.000 rupiah perekor.
Ayam yang sehat dengan pakan terkontrol, diumur 3 bulan, telah memiliki bobot satu kilo ke atas. Dengan pengaplikasian aturan pakan mengunakan konsentrat dan jagung giling.
Selama dua bulan (doc hingga umur 2 bulan) menggunakan konsentrat dan satu bulan menggunakan 50% konsentrat dan 50% jagung pipil halus. Per ekor ayam menghabiskan ongkos pakan sebanyak 25000. Dengan pembagian, 2,5 kg konsentrat dan 2 kg jagung giling. Harga konsentrat paling mahal ialah 10000 rupiah perkilo, dan jagung giling 5000 rupiah perkilo. Total dari pakan menghabiskan modal sebanyak 25.000 rupiah.
Andai per ekor ayam dijual 30 sampai 40k .
Peternak dapat untung sebanyak 5000 sampai 10.000 rupiah perekor ayam. Itu untuk perekor
ayam. Andaikan peternak dapat menjual ayam setiap bualan atau mungkin dua kali sampai tiga kali dalam sebulan, tentu saja bisa dijadikan sebagai ladang mata
pencaharian, bukan?
Seandainya peternak memiliki doc 500 ekor per bulan dan dipelihara mengunakan tabel pakan di atas. maka peternak dapat untung sebanyak 2.500.000-5.000.000 rupiah per bulan.
Namun, memelihara doc sebanyak itu, atau untuk
mendapatkan harga sebanyak itu, peternak harus mengadakan doc sendiri, agar pendapatan sesuai gambaran di atas. Artinya, jika peternak membeli DOC, sudah bisa dipastikan, tidak ada untung. Dan, yang paling penting, peternak harus punya modal pakan
sebanyak 25.000x500 = 12.500.000 rupiah.
Bgaimana dengan vitamin dan air minum?
Seperti cara admin aplikasikan di kandang selama ini, mulai
dari doc hingga penjualan tiba, ayam hanya minum air putih yang telah dipanaskan
terlebih dahulu. Tidak ada vitamin tidak ada obat perangsang pertumbuhan. Murni
air saja. Menambahkan obat perangsang pertumbuhan pada ayam kampung hanya membuat kondisi ayam kampung lemah dan mudah terserang penyakit.
Bagaimana degan ayam yang sakit dan yang mati.
Yah, peternak memang harus menyediakan obat-obatan yang dibutuhkan seerti trymazin , tetra chlor dan cacing exitor. Aakan tetapi, jika ayam kampung diternak tanpa menggunakan obat-obatan perangsang pertumbhan, ayam memang tahan penyakit. Kenapa, karena ayam haya makan konsentrat, minumnya murni air putih. Jadi fisik ayam memang terbilang kuat. Bahkan, lebih kuat dari ayam umbaran.
Dan obat-obatan itu tidak menghabiskan uang yang banyak. Trymazin misalnya 18.000 rupiah per 100 kaplet, tetra chloh, 4000 per 10 kaplet, begitu pun dengan cacing exitot. Dan jika semua ayam dikasih obat cacing di umur 2 bulan dengan jumlah 500 ekor berarti, 500x400 rupiah=2.00.000. Tambah trymazin 5x18.000= 90.000 rupiah. Tetra chlor juga menhabiskan kisaran 100 ribu.
Dan obat trymazin dan tetra chlor hanya digunakan jika ada indikasi terhadap ayam. Jika tidak, maka tidak digunakan juga. Kecuali cacing exitor, sebenarnya memang perlu dikasih ke ayam setiap ayam berumur 2 bulan. Walaupun tidak cacingan. Ini bisa membunuh cacing yang mulai tumbuh dalam diri anak ayam, agar pertumbuhan ayam jadi maksimal.
Singkat cerita, hasil penjualan tinggal dikurang modal pakan dan modal obat-obatan ketemu keuntungan.
Strategi penjualan ayam kampung sekali setahun
Seandainya produksi Anda, sama dengan di
atas, tapi penjualan hanya dilakukan sekali dalam setahun, yaitu ketika bulan
puasa. Maka tentu saja akan lebih banyak untung. Tapi, harus memilki kandang
umbaran. Kandang nangkring yang kiranya
bisa menampung 1200 ekor ayam. Toh, setiap bulan anda memproduksi doc lebih dari 100 ekor,
bahkan bisa lebih. Nah, kalu tidak dijual pada setiap tiga bulan. Maka tentu saj Anda akan dapat ayam dewasa sebanya kurang lebih 1000 ekor yang siap jual. Dan ternyata pas
genap setahun umur ayam yang ditetaskan untuk pertama kali tibalah bulan puasa. Jika momentnya demikian, tentu saja Anda bisa menjualnya di harga tertinggi.
Bagaimana dengan pakan?
Pakan untuk pembesaran tetap seperti aturan di atas. Bedanya hanya saja ada tambahan.
Jika ayam yang telah menghabiskan pakan sebanyak 2,5 konsentrat da 2 kilo
jagung giling, artinya ayam tersebut sudah remaja. Ayam di umur ini telah bisa dilepas di
kandang umbaran. Nah, di kandang
umbaran, tentu saja ayam tetap makan bukan? Iya, tapi ayam umbaran, tidak
serakus ayam pembesaran. Ia bahkan bisa mencari makanan sendiri.
Berap banyak pakan yang dibutuhkan ayam remaja hingga dewasa?
Pakan ayam umbara untuk per ekor, hanya butuh 2 ons jagung giling setiap hari. Ditambahkan konsentrat 30 persen akan lebih baik. Jika setiap ayam
menghabiskan dua ons pakan campuran setiap hari dan dikali dengan 365 hari,
didapat total pakan 730 ons /7,5 kg. untuk perekor ayam.
Seandainya pakan itu dicampur, maka 30 persen konsentrat dan 70 persen jagung giling, dapat dirinci menjadi; 2 kg konsentrat, dan 5,5 jagung giling. Untuk 2 kg=20.000 rupiah + 5,5kg=25.000 rupiah. total biaya yang
habis adalah 45.000.
Jika ditambah dengan biaya pakan pada saat masih pembesaran yakni; 25.000 rupiah + 45.000 rupiah, mak harga jual
ayam ialah 75.000 rupiah sampai 100.000 rupiah perekor. Barulah dapat untung. Itu baru per ekornya.
Dengan melakukan pembesaran yang penjualannya hanya sekali setahun,
maka tentu saja ada dua keuntungan yang bisa didapatkan, yakin telur dan daging. Jika betina dalam waktu satu tahun, berarti akan ia akan bertelur si bulan ke enam. Nah, artinya peternak bisa mengambil untuk pada telur selama beberapa bulan. Dan yang jantan, bobot badannya akan mengalami pertumbuhan yang signifikan, sehingga harga jualnya menjadi lebih tinggi.
Selain dari keuntungan dagin dan telur, utnuk strategi penjualan sekali setahun masih ada yang bisa dilakukan, Pakan bisa diperhemat atau diganti dengan pakan yang lebih murah, toh
ayamnya sudah dewasa. Telur
dari ayam yang dibesarkan di generasi pertama, telah bisa dijual. Dan kembali
lagi dibelikan pakan. Jika melihat itu, ayam yang telah berumur 6 bulan ke atas, dia sendiri yang memproduksi
pakannya. Sehingga, jika yang diumbar lebih banyak betina, tidak menutup
kemungkinan ayam dewasa generasi pertamalah yang bisa membelikan konsentrat
untuk anak ayam yang sedang dibesarkan.
Bukan hanya itu, penjualan setahun ini bisa pula dijadikan sebagai sumber pencaharian uang belanja keluarga. Terutamanya, uang belanja untuk dapur dan rokok. Ya, kalau peternaknya merokok. Hhehehe.
Andaikan, setiap bulan ayam remaja betina dilepas di kandang umbaran, dan sebagian ayam jantan dijual, satu tahun kemudian, atau sebelum bulan ramadhan tiba, Anda telah
memiliki ayam betina dan beberapa jantan, yang bisa di jual di harga 50.000 rupiah sampai 100.000 rupiah. Nah, Di waktu itulah kandang umbara bisa dikosongkan. Dan modal dikukuhkan kembali. Sisanya bisa untuk bersenang-senang. Hehhehe, tidak. Kalau bisa ditabung, mungkin liburan, atau ke tanah suci.
Balik lagi, sepertinya penjelasan di atas masih kurang. Jika setiap bulan Anda melepas ayam remaja betina di kandang sebanyak 50 ekor, dan 5 ekor jantan. Jika dikali 10 bulan, maka 500 ekor betina dan 50 jantan 500x50.000= 25.000.000 + 50x100.000=5.000.000. Total 30.000.000 rupiah. Ini yang Anda umbar saja. Bagaiman dengan yang jantan, yang anda jual setiap bulan, bagaiman dengan telur yang dijual?
Tapi, penjualan separuh atau yang jantan, kan untuk keperluan
sehari-hari. Pembeli rokok,
pembeli lauk, dan segala yang dibutuhkan kandang, jadi dianggap habis. Dan yang dijual sekali setahun ini adalah pengukuhan
modal. Atau pembeli konsentrat.
Nah, itulah, cara yang bisa dilakukan agar anda bisa menjadikan ayam
kampung ini sebagai laha bisnis. Dan berikut beberapa hal penting yang harus ada sebelum memilki tujuan penjualan sekali setahun.
- Anda harus punya kandang terlebih dahulu.
- Modal pakan 25 juta.
- Vaksin
- Target goal ayam sebanyak 500 betina dan 50 pejantan.
Modal pakan; untuk pengadaan modal mungkin bisa pakai dana kur dari pemerintah. Sepertinya jika sesuai dengan tulisan dia atas, Anda bisa meminjam sebanyak 25 juta dana kur. Dan kembalikan setelah ayam di julan. Sedikit saran, sebaiknya jika menggunakan dana pinjaman, ambil dana setelah bulan puasa. Artinya jatuh tempo pinjaman modal itu setelah penjualan ayam sekaligus. Dan target penjualan di bulan puasa, jadi modal telah kukuh kembali sebelum pinjaman dilunasi.
Oh, iya, agar Anda fokus pada pembesaran saja, sebaiknya dana kur yang and pinjam, total dibelikan dibelikan pakan dan obat-obatan, untuk satu tahun ke depan. Denan begitu, Anda tidak perlu lagi memikirkan pakan dan yang lainnya. Biasa toh, jika hanya dibelikan sebagian dari pakan tadi, maka ke belakangnya, dana itu sering diambil dan diambil untuk keperluan tidak jelas. Dan pada akhirnya, dana pinjaman tidak berfungsi pada tujuannya.
Nah, bila dibelikan sekali saja, misalnya dana 25 juta tersebut, untuk pembelian konsentrat 17 juta dan sisanya dibelikan jagung pupil kering. Nah, pakan inilah yang Anda gunakan selama satu tahun. Dan bila, uang kur yang
dipinjam itu, telah berbentuk pakan, maka tentu saja Anda tidak akan
bisa macam-macam lagi ya, kan? HHEHEHE
Semoga ulasan ini bisa mencerahkan, dan Anda bisa melihat peluan bisnis ayam
kampung. Ok sampai jumpa di artikel selanjutnya.
Posting Komentar
Posting Komentar