Dari pertama kali memilki ayam arab--jenis unggas yang diberi nama ayam arab--saya telah penasaran, ayam ini asalnya dari mana, sih? Apakah ayam ini berasal dari negara Arab sana?
Pada akhirnya, saya terus mempelajarinya, dan sampailah aku menulis artikel ini. Jika Anda membaca tulisan ini karena mencari informasi mengenai asal-usul ayam arab, berarti Anda sama bingungnya dengan saya, waktu itu. [hehehe].
Ayam arab (bahasa Jerman: Sprenkelhühner; bahasa Belanda: Pelhoender) merupakan keturunan dari ayam brakel kriel-silver dari Belgia
Menurut situs Wikipedia yang sempat saya baca, ayam arab itu merupakan keturunan dari ayam brakel kriel-silver [dan golden] dari Belgia. Meskipun wikipedia tidak sempat menulis yang golden, tapi saya inisiatif aja. [hehehe].
Dari penjelasan di atas, saya menarik kesimpulan bahwa, ayam yang dijuluki dengan nama: ayam arab di Indonesia, merupakan keturunan dari ayam brakel kriel dari Belgia.
Dalam kata keturunan, dapat diartikan bahwa, ayam arab di Indonesia dulunya disebut ayam brakel kriel, tapi karena nama itu cukup rumit dalam pelafalan untuk warga Indonesia, maka digantilah nama tersebut dengan nama: ayam arab.
Satu fakta sudah ketemu, bahwa ayam arab atau ayam brakel kriel dari Belgia bukan dari Arab. Atau asalnya dari Benua Eropa.
Di Eropa, ayam ini sudah dikenal sejak abad ke-17 M, dimana ayam ini dikenal dengan nama latin Gallus turcicus atau Ayam turki yang menandakan asal ras ayam ini kemungkinan dari wilayah Anatolia.[2]
Namun, ternyata di paragraf kedua dai halaman Wikipedia tersebut kembali menjelaskan bahwa ayam brakel kriel telah beredar di Eropa sejak abad ke 17 M, dengan nama Gallus turcicus atau ayam Turki. Diduga bahwa, asal ayam tersebut kemungkinan berasal dari wilayah Anatolia.
Menurt geografis, Anatolia merupakan negara bagian Asia, yang letaknya di Asia barat daya. Atau saat ini disebut Turki. Sedangkan Turki dan Arab itu adalah negara yang letaknya sama-sama negara bagaian asia barat. Hanya saja Anatolia atau Turki berada di pinggir benua atau leteknya di asia barat daya.
Anatolia (Yunani: ανατολή Anatolē atau Asia Kecil, "terbitnya Matahari" atau "Timur"; perbandingan "Asia Timur" dan "Levant", oleh etimologi umum bahasa Turki Anadolu dari ana "ibu" dan dolu "isi"), juga disebut dengan nama Latin Asia Minor, ialah sebuah kawasan di Asia Barat Daya yang kini dapat disamakan dengan bagian Asia negara modern Turki.
Karena letaknya yang strategis pada pertemuan Asia dan Eropa, Anatolia telah menjadi tempat lahirnya beberapa peradaban sejak abad prasejarah.
Secara geografis ternyata Arab dan Anatolia atau daratan Turki yang berada di Asia, masih satu benua di bagain Asia Barat. Pertanyaan timbul, apakah kemungkinan ayam arab ini memang berasal dari negara Arab?
Dari sumber yang menurut saya sangat rumit di atas, dapat saya simpulkan bahwa, Anatolia berada tepat pada pertemuan Asia barat dan Eropa timur. Jika melihat lebih jauh, Belgia merupakan negara bagian Eropa bagian barat, meski jauh tidak menutup kemungkinan, penduduk Belgia mudah melintas di wilayah Anatolia.
Bisa ditelah, bahwa, peneliti tentang persilangan genetik ayam dari Belgia sempat membawa ayam Gallus turcicus ke laboratorium Belgia, dan kemudian dikawinkan dengan salah satu jenis ayam di Belgia, dan lahirlah ayam genetik lain yang disebut ayam brakel kriel.
Kembali saya simpulkan bahwa meskipun Arab dan Turki berdekatan, peneliti dari Arab tidak melakukan penelitian persilangan genetik ayam seperti yang dilakukan oleh peneliti dari Belgia.
Jadi jawabannya, ayam brakel kriel itu sah hasil silangan dari dua negara yakni Turki dan Belgia.
Dan yang melakukan persilangan tersebut ialah peneliti dari Belgia. Jadi, saya telah yakin bahwa ayam brakel kriel itu hasil penelitian dan persilangan orang Belgia. Jadi kepemilikan hak cipta sah diberikan kepada negara Belgia.
Trus kenapa bisa disebut ayam arab kalau asalnya dari Belgia?
Saya juga tidak tahu. Tapi ada dua alasan yang diyakini.
Karena tingkat seksual yang tinggi pada ayam jantan brakel kriel
Disebut ayam arab karena: pejantannya memiliki daya seksual yang tinggi
Wikipedia juga mengatakan bahawa ayam brakel kriel itu, di Indonesia diberi nama ayam arab karena yang jantan memilki tingkat seksual yang tinggi.
Akan tetapi, setelah saya telusuri dan mengamati ayam arab di rumah, saya menyimpulkan bahwa, ayam arab ini diberi nama ayam arab, bukan karena libido dari si jantan yang agresif.
Klau masalah tingkat seksual si jantan sih, memang saya akui, tidak ada tanding dari jenis ayam mana pun.
Tapi jika dengan alasan tingkat libido yang tinggi pada ayam jantan brakel kriel sehingga disebutlah ayam arab, saya rasa kita keterlaluan memberinya julukan sebaga ayam arab. Emang seberapa besar sih tingkat libido orang Arab? Penasaran saya? [HAHAHA].
Karena ada orang yang membawa telur dari mekkah
Disebut ayam arab karena: keberadaannya di Indonesia melalui telurnya yang dibawa oleh orang yang menunaikan ibadah haji
Mekkah memang terletak di Asia barat alias satu benua dengan Turki, tapi ayam brakel kriel itu asalnya dari Belgia yang letaknya di Benua Eropa bagian barat.
Jadi saya juga tidak sepaham dengan orang yang memberi nama ayam arab karena dia membawa telur dari arab lalu ditetaskan di Indonesia.
Ya, di Arab sana memang banyak juga peternak yang memelihara ayam brakel kriel. Akan tetapi, tentu saja ayam itu didapatnya pun dari Belgia.
Sampai di sini, menurut saya, ayam arab ini masih tidak cocok jika alasannya ada orang yang naik haji terus membawa pulang telur dari Mekkah lalu ditetaskan di Indonesia, lalu diberilah nama ayam arab.
Bagaiman kalau saya ke Singapur dan membawa pulang telur ayam yang saya beli di salah satu pasar di Singapur. Dan lalu saya tetaskan di rumah. Apakah ayam ini akan saya sebut sebagai ayam Singapur? Padahal setelah telur tersebut menetas ternyata memilki kaki, paruh, mata, kulit, darah, bulu dan lainnya semua berwarna hitam.
Kalau saya sebut ayam Singapur, apakah peternak Indonesia tidak protes? Kalau itu ayam Cemani milik Indonesia.
Terus giman, dog?
[Hehehe sabar].
Alasan kenapa diberi nama ayam arab
Kalau saya pribadi, ini pendapat pribadi ya.
Kenapa orang Indonesia menyebutnya ayam arab, saya menduga dengan penuh keyakian bahwa, bulu ayam brakel kriel--ayam arab--itu mirip dengan sorban orang arab.
Coba perhatikan gamba berikut!
Dimana corak sorban orang arab, dan corak bulu ayam brakel kriel hampir tidak ada beda.
Orang yang pertama kali memberi nama ayam arab ini, saya rasa bukan karen ayam tersebut memiliki tingkat libido yang tinggi, dan bukan pula karena ada orang yang ke mekkah dan membawa pulang telur lalu menetaskannya, melainkan karena corak bulunya.
Jika saja orang Indonesia yang pertama kali menyebut ayam brakel kriel dengan panggilan ayam arab masi hidup, pasti pendapat sayalah yang tepat dan yang ia benarkan. HEHEHHE.
Di kampung saya, pemberian nama pada jeni ayam itu sangat simpel. Misalnya ayam Broiler. Jika penduduk setempat ditanya pernah makan ayam Broiler?
Hanya orang tertentu yang paham, yang lain pada melongo, "Itu jenis ayam apa, ya?"
Karena orang setempat tahunya, ayam broiler itu umumnya dibeli di pasar atau ditoko penjualan ayam, ayam yang bentuk karkas dan sudah dipotong. Jadi mereka memberi nama pada ayam broiler sebagai ayam potong.
Juga berlaku di keluarga saya, jika ibu membeli ayam afkir Ayam Rhode Island Red. Ibu menyebutnya manu cella (bahasa bugis) yang artinya ayam merah. Salah enggak sih? Tidak. Tapi memang pemberian nam itu terkadang begitu simpel.
Seandainya saya ini sebagai anaknya, jika tidak berkecimpung di dunia peternakan otomatis saya juga akan mewariskan nama itu (manu cella) pada anak-anak saya nantinya--ya kalau nanti saya punya anak, hehheh. Minta doanya dong, supaya saya cepat dapat jodoh.
Dan menurut saya peribadi, inilah yang berlaku pada nama ayam arab di Indonesia. Karena bulu ayam arab sama dengan surban orang Arab yang ia lihat di TV, maka disebutlah ayam brakel kriel itu dengan sebutan: ayam arab.
Kesimpulan
Ayam arab itu merupakan ayam hasil silang dari dua negara, yakni ayam dari Turki dan ayam dari Belgia. Dari persilangan itu lahirlah ayam genetik baru yang disebut ayam brakel kriel.
Dan di indonesia, karena bulu ayam brakel kriel menyerupai dengan corak sorban orang Arab maka disebutlah ayam arab.
Posting Komentar
Posting Komentar