Namun, saya sangat yakin bahwa saya telah menemukan sebuah ide yang membuat sapi saya bisa sekali IB langsung bunting.
Jadi, saya merasa bersalah jika tidak membagikan ide ini kepada Anda. Karena kebetulan saya punya wadah untuk memberitahukan mengenai apa yang saya temukan dalam beternak sapi. Tentu saja di chanel/blog ini.
Oleh karena itu jangan lupa terus mengikuti chanel atau blog ini. Karena di sinilah saya akan membagikan penemuan-penemuan saya dalam beternak. Baik ayam, maupun sapi.
Kebanyakan diatara peternak sapi selalu menyalahkan Pak Mantri. Menyalahkan tekniknya. Menyalahkan media yang digunakan.
Padahal simpel sakali. Jika sapai Anda sedang birahi, dan Anda tidak percaya dengan Pak Mantri, dengan medianya, dengan tekniknya, tidak usah memanggil Beliau. Pakai sapi jantan saja. Dan lihat apa benar jika sapi Anda bisa bunting menggunakan kawin alami.
Tapi jika kenyataannya, masih gagal juga. Berarti di sini tidak ada yang bisa disalahkan selain Anda.
Jadi Apa yang dilakukan?
Ubah cara Anda dalam pemberian pakan dan perlakuan terhadap lingkungan sapi.
Ada beberapa penyebab yang bisa membuat sapi betina tidak subur. Jadi mohon dengarkan nasehat ini secara hati-hati. Jangan sampai ada yang terlewatkan.
Penyebab sapi gagal IB
Menurut saya hanya ada dua faktor utama gagalnya IB pada sapi yakni:
Pertama: Kurang subur
Kurang subur berarti bukan tidak subur. Sapi Anda tetap subur hanya saja ada yang kurang. Jadi IB yang diberikan pada sapi yang sedang birahi tidak membuahkan hasil. Kurang subur di sini menyangkut beberapa aspek. Dan berikut akan saya paparkan satu persatu penyebab sapi tidak subur:
Terlalu berlemak.
Sapi yang gemuk belum tentu berlemak. Jadi jangan takut menggemukkan sapi. Tapi jaga pola makannya.
Sapi yang terlalu berlemak akan mengganggu sistem reproduksinya. Sehingga kesuburannya menjadi minus. Kurang subur sama dengan gagal IB.
Terlalu kurus atau malnutrisi.
Sapi yang terlalu kurus juga menjadi penyebab gagalnya sistem reproduksi. Mungkin birahi tapi tidak sempurna.
Birahi tidak sempurna berarti gagal IB juga
Kurang gizi pada pakan.
Sapi yang kekurangan gizi akan membuatnya jadi tidak subur. Sapi yang kekurangan gizi buakan hanya terjadi pada sapi yang kurus, melainkan juga terjadi pada sapi yang sedang-sedang saja atau bahakan sapi yang begitu gemuk.
Kekurangan gizi ini terjadi karena pakan yang tidak bisa menghasilkan nutrisi yang dibutuhkan oleh penghasil sel telur.
Pakan kurang gizi misalnya: jerami, daun kacang kering, batang jagung kering dan semua pakan yang telah kering.
Pakan kering ini selain kurang gizi juga terkadang mengandung zat-zat kimia yang membahayakan sistem reproduksi pada sapi betina. Sehingga birahi sapi tidak pernah sempurna.
Pakan kering juga bisa mengundang jamur-jamur berbahaya. Dan jamur itu jika dimakan oleh sapi, maka zat atau racun jamur tersebut akan membunuh sel telur di dalam rahim sapi. Sehingga sapinya menjadi tidak pernah birahi.
Pakan hijauan yang mengandung zat kimia
Pakan hijauan yang mengandung kimia atau pakan yang subur karena menggunakan pupuk kimia menjadi salah satu penyebab sistem reproduksi sapi jadi gagal.
Gagal dalam arti birahi tapi tidak sempurna. Selama sapi tidak birahi dengan sempurna makan tentu saja sapi akan gagal dalam inseminasi buatan.
Pakan hijauan yang mengandung kimia akan merusak sistem reproduksi sapi sehingga sapi beresiko gagal dala pembuahan. Mungkin terlihat gemuk, tapi sapi yang rutin memakan pakan hijauan yang mengandung kimia akan selalu gagal dalam memproduksi sel telur. Sehingga terjadilah birahi yang berulang-ulang.
Pemberian garam pada air minum
Pemberian garam ini memang akan membuat sapi bisa minum dengan banyak. Tapi buat apa juga jika sapi kenyang karena air?
Sementara sapi itu butuhnya gizi. Banyak peternak bilang sapi itu perlu mineral.
Iya benar, tapi bisakah Anda tahu berapa banyak mineral yang dibutuhkan sapi?
Dan mineral itu bukan hanya didapatkan dari garam saja. Jadi kalau alasan Anda memberi garam pada sapi karena ia butuh mineral, sebaiknya ketahui dulu berapa banyak zat mineral yang dibutuhkan sapi dengan berat badan yang dimilikinya.
Jika Anda tidak bisa tahu jawabannya. Stop pemberian garam pada air minum sapi.
"Terus sapi dapat mineralnya dari mana?"
Itu bukan urusan kita. Biarkan Tuhan yang mengaturnya. HEHE.
"Kalau tidak dikasih garam sapi tidak mau minum."
Ya sudah, tidak usah dikasih minum. Simpel toh?
Kedua: Kurang sehat
Kurang sehat di sini bukan hanya terjadi pada sapi yang gemuk atau yang kurus saja. Tapi semua sapi bisa mengalami kurang sehat. Sehingga sapinya tidak bisa memberikan keturunan.
Yang mana sapi kurang sehat?
Sapi yang terlalu banyak digigit nyamuk.
Banyak peternak fokusnya hanya pada pakan dan minum sapi saja. Padahal kesehatan sapi itu juga penting.
Sapi yang digigit nyamuk secara berlebihan setiap malam akan merusak jaringan sel darah di dalam tubuh si sapi.
Jika sel darah mengalami gangguan, sudah pasti sel telur tidak bisa beroperasi. Karena sel telur ini sifatnya sensitif dan baper. Hhehehe. Iya, jadi sel telur tidak bisa tercipta jika masih adal sel-sel lainnya yang tidak beres.
Nah kalu sel darah pada sapi mengalami gangguan otomatis sel telur tidak akan pernah tercipta, karena organ jaringan tubuh si sapi berusaha menutupi kekurangan pada sel darah.
Karena kapan dipaksakan menghasilkan sel telur, maka sel telur yang tercipta pun tidak akan sempurna. Sehingga ketika diberi inseminasi buatan, sel telur juga tidak mampu memproduksinya samapi menjadi cabang bayi.
Maka, terjadilah IB berulang-ulang.
KESIMPULAN
Jika sapi Anda mau sekali IB langsung jadi, stop pemberian jerami, stop pemberian hijauan yang mengandung kimia, stop pemberian garam pada air minum. Dan lakukan penanganan terhadap nyamuk dengan benar. Misalnya dengan melakukan pengasapan di kandang atau bisa juga menggunakan obat nyamuk elektrik.
Coba perhatikan, kapan waktu terbaik dan terbanyak sapi yang jadi IB nya?
Jawaban saya ada ada pada bulan-bulan kemarau. Kenapa? Karena tidak adanya nyamuk di waktu itu. Ya, toh?
Selain itu, juga di bulan kemarau atau musim panen telah berlalu, saat itu sapi diikat di padang.
Artinya sapi tidak lagi diberi pakan hijauan yang mengandung kimia, dan juga tidak lagi memakan jerami. Melainkan sapi hanya makan rumput padang secara alamiah. Dan minumnya pun hanya dibawa ke sungai.
Alhasil, sapi jika di IB pada waktu itu, rata-rata jadi. Bahkan para Mantri peternakan kewalahan menangani pasien. Juga hanya di waktu inilah stok bibit habis.
Kenapa?
Karena sapi memang semua jadi subur saat itu.
Jadi apa yan perlu dilakukan sebagai peternak?
Jangan salahkan media, teknik , atau Pak mantri, ketika IB sapi Anda gagal terus.
Sebaiknya peliharalah sapi secara intensif (sapi betina dipelihara di dalam kandang) tapi pola makannya dibuat seperti sapi umbaran.
Selama pola makan benar, maka mudah pula sapi menghasilkan keturunan.
Rekomendasi pakan dari saya
Saya selalu menggunakan 50% pakan hijauan yang tanpa kimia, dan 50% dedak.
Di siang hari diberi pakan hijauan dan sore atau malam diberi dedak combor (dedak yang dicampur air sehingga menjadi seperti adonan ayang encer). Atau bisa saja dibalik, siang makan dedak dan malam makan hijauan. Intinya hanya dua kali pemberian pakan dalam 24 jam.
Ukuran pakan baik hijauan maupun dedak, Anda bisa melihat bagaimana kenyangnya si sapi. Di siang hari ketika diberi hijauan sapi harus kenyang, begitupun malamnya ketika diberi dedak sapi pun harus kenyang. Itu aja.
Untuk pagi, saya tidak beri pakan. Alasannya, supaya tidak tercipta lemak di dalam perut sapi. Dengan begitu sapi jadi gemuk, tapi tidak berlemak.
Karena di pagi hari ia merasa lapar, sehingga sapinya bisa membakar lemaknya sendiri, meski tidak banyak gerak.
Atau bahasa simpelnya sapi dipuasakan dipagi hari supaya lemaknya tidak jadi tumbuh. Kalau setiap hari sapi puasa berarti tidak akan pernah ada lemak di dalam tubuhnya. Ya, toh?
Baiklah semoga tips ini bermanfaat. Dan sampai jumpa di artikel selanjutnya.
Posting Komentar
Posting Komentar