-->

Suhu rata-rata untuk DOC KUB 100 ekor di ingkubator, dan penyebab kematian saat umur 4-10 hari.

Posting Komentar
DOC KUB yang umur 2-10 hari, sebiknya dirawat di dalam ingkubator, dengan suhu ruang rata-rata di angka 36 derajat celcius. 

Suhu ingkubator DOC


Agar suhu ruang bisa bertahan di angka tersebut, termostat diatur dengan suhu tertinggi di 39 derjat celius dan angka terendah minus 3. 

Jadi ketika suhu mencapai titik maksimum, yakni 39 derajat celcius, termostat akan mematikan lampu pemanas. Dan kemudian akan hidup kembali di angka 36 derajat celcius. Atau, 39 kurang 3 derajat celcius. 

Akan tetapi, ketika termostat hidup kembali, atau kembali menyuplay udara panas, suhu di dalam ingkubator akan tetap turun hingga mencapai titik terndahnya yaitu, 33 derajat. 

Maka untuk mendapat nilai rata-rata yaitu 36 derajat celcius, termostat diatur degan suhu tertinggi yakni 39 derjat dengam minus 3.

Kenapa suhu harus barada di kisaran itu, yakni kita mengikuti suhu tubuh indukan ayam ketika mengasuh anaknya, atau ketikan anak-anaknya berada di dalam pelukannya. 

Dengan menggunakan ingkubator yang dilengkapi pengukur suhu dan disetting seperti yang dijelaskan diatas, anak ayam akan merasa berada dalam pelukan si induk, tapi mereka tetap bisa makan dan minum. 

Jika seandainya suhu ruang di dalam ingkubator sesuai yang diinginkan si anak ayam, mereka terlihat santai. Tidur di sembarag tempat, dan tidak berkerumuanan. 

Ya, jika seandainya ada kematian yang terjadi--karena nyawa bukan kita yang menentukan--penyebabnya bukan Anda, tapi itu karena faktor alam. 

Ada beberapa kemungkinan penyebab DOC bisa mati, di hari ke 5-10, yakni:

DOC dari indukan muda, jika ada telur yang ikut ditetaskan dari indukan yang masih muda, biasanya DOC yang lahir terlihat kurang gesit. Jadi ketika digabungkan dengan DOC yang sehat, maka ia akan mengalami gangguan mental, karena ia tidak bisa bersaing merebut pakan dan tempat beristirahat. Sehingga lama-kelamaan atau setelah beberapa hari kemudian, anak ayam ini akan mati. 

Embrio semasa penetasan tidak mendapat suhu panas yang sesuai, biasanya telur yang berada dipnggiran rak penetasan akan menghasilkan DOC yang tidak sempurna. Kadang, lahir lebih kecil, lemas, atau bahkan membutuhkan bantuan untuk membuka cangkangnya di hari ia menetas. Sehingga ketika DOC diternak, rawan kematian.

DOC terlalu lama dalam perjalanan,  ketika peroses pengiriman dari industri ke konsumen tidak begitu lancar, maka anak ayam di perjalanan butuh pakan dan air minum. Nah, jika DOC diberi pakan maupun air minum oleh pihak distributor,  agen, atau orang ketiga yang menjemput di bandara, menggunakan kosentrat yang kulitas standar, dan air minum dari air kerang saja, maka anak ayam akan mengalami gangguan pecernaan. Sehingga katika anak ayam sampai kepada peternak, kadang ada beberapa ekor anak ayam yang tampak kurang sehat.

Oleh karena itu, saat DOC tiba di kandang, peternak harus benar-benar memberikan perwatan yang maksimal. Supaya apa yan dijelaskan di atas bisa sedikit terminimalisir. 

Di antaranya yang perlu diperhatiakan; sediakan ingkubator dengan suhu yang stabil, beri pakan tinggi serat dan kandunga gizi, beri air minum dengan air bersih yang bebas kapur. 

Dengan usaha itu, anak ayam bisa pulih ketika berada di kandang atau di ingkubator. 

Baik demikianlah artikel tentang suhu ruang dan penyebab DOC 100 ekor yang di beli di penyedia bibit, kadang ada yang mati beberapa ekor saat berada di kandan peternak. 



Odi
Hai, selamat datang di blog pribadi saya. Di sini saya selalu memceritakan hal2 baru yang saya dapatkan dari beternak ayam. Jika ada pertanyaan silahkan email atau koment di postingan. Dan, jangan lupa berlangganan artikel, jika hendak mendapatkan update dari blog ini. Jadi setiap saya menulis artikel terbaru Anda akan mendapatkan notifikasi di imbox email Anda. Terima kasih.

Related Posts

Posting Komentar

Subscribe Our Newsletter