Tidak mudah loh, merawat DOC ayam kampung jika kita gagal dalam pengadaan DOC. Gagal yang saya maksudkan di sini ialah, DOC-nya lahir tidak sempurna atau DOC-nya lahir dari indukan dan pejantan yang tidak sehat. Dengan kata lain, generasinya tidak baik.
Jadi bagaimana caranya agar
mendapatkan DOC yang sehat? Berikut tipsnya:
Merawat DOC itu menjadi kunci utama
bagi Anda yang berkeinginan menjadi peternak ayam kampung. Tidak banyak peternak
di luar sana yang gagal merawat DOC dan alhasil berakhir dengan kegagalan.
You know why? Karena kurangnya edukasi.
Macam betul aja, pluuuk.
Tetapi, setidaknya dengan membaca
tulisan ini, Anda akan mengetahui cara merawat DOC ayam kampung dengan benar, menurut
penulis. Baiklah berikut pemaparannya:
DOC harus dari indukan dan pejantan yang bagus.
Untuk mendapatkan DOC yang sehat, peternak perlu menyediakan pejantan dan indukan yang bagus pula, menurut kasat mata.
Misalnya,
pejantan dengan bobot tubuh stabil dengan corak bulu yang mengilap. Tampak
bugar, sehat, dan tentunya sudah matang untuk membuahi. Pejantan jenis ayam bangkok menjadi rekomendasi, pake banget.
Selanjutnya, agar DOC yang lahir
lebih menjanjikan, pun perlu menyediakan induk ayam kampung yang sehat dengan
bobot tubuh yang stabil pula. Pilihlah indukan yang tubuhnya ideal; lebih besar lebih baik, asalkan tidak juga terlalu kecil. Sebisa mungkin hindari indukan yang
pendek, dan bersayap pajang. Karena biasanya memiliki genetik keturunan yang teramat
kecil dan kurang sehat.
Kesuksesan Anda dalam merawat DOC
nantinya, tergantung dari pemilihan pejantan dan indukan yang tepat.
DOC harus menetas dengan sempurna.
Jika menggunakan indukan, pastikan tidak terkena kutu pada saat telur menetas. Terkadang jika telur dierami oleh induknya, rentang terserang kutu yang amat menjengkelkan itu. Bukan hanya DOC yang terganggu oleh kutu tersebut, peternaknya pun ikut terganggu. Hehehe.
Jadi, sebisa mungki sebelum telur menetas agar Anda memastikan telur yang dierami si
induk berada dalam kondisi bebas kutu. Jika memang ada kutu biar sedikit saja,
segera tanggulangi. Anda bisa menggunaka insektisida racun
hama. Atau mungkin, bisa menggunakan kapur
ajaib yang bisa membasmi kutu-kutuan.
Namun bila, menggunakan mesin penetas,
pastikan DOC lahir dengan segar dan bugar. Bila menggunakan mesin tetas, telur
sering menetas tidak sempurna. Itu biasanya dipengaruhi oleh keadaan mesin yang
kurang stabil. Oleh sebab itu jika menggunakan mesin penetas, Anda arus menguasai
mesinnya terlebih dahulu. Kapan tidak, lihatlah akan ada banyak DOC yang lahir
cacat.
Saya sarankan, bila Anda baru
memulai, lebih baik menngunakan indukan untuk mengerami telurnya, dari pada
menggunakan mesin tetas tapi belum menguasai tekniknya. Kenapa?
Menggunakan indukan itu, peternak tidak perlu buang tenaga untuk mengontrol
keadaan telur, juga tidak butuh listrik. Namun jika Anda sudah mengusai mesin tetas
sebelum memulai, welcome ajalah.
Baiklah itu tadi tip dari saya untuk mendapatkan DOC yang
sehat. DOC yang sehat berarti pertumbuhan pun akan sehat. Dengan pertumbuhan
yang sehat maka untung pun akan segera dituai. Amin...
Ok, dan berikut step by step merawat anak ayam
kampungnya.
DOC dimasukkan ke kandang box atau inkubator pemanas sejak lahir.
Terkadang ada peternak yang memisahkan anak ayam dari induknya setelah lima hari sejak mereka menetas. Atau dibiarkan bersama induknya beberapa hari di dalam kandang.
Ya, otomatis setelah dipisahkan nanti
akan membuat anak ayam tersebut stres. Bayangkan jika punya 10 DOC yang
menetas, dibiarkan bersama induknya selama lima hari, lalu dipisahkan. Setelah
dipisahkan ternyata ada 5 ekor stres, akhirnya anak ayam itu mencret-mencret,
dan berujung mati. Lihatlah, belum apa-apa sudah rugi banyak!
Jadi, saran saya, pisahkan anak ayam setelah menetas atau tidak lebih dari 24 jam setelah menetas dari indukan.
Tips penting: biasanya
anak ayam akan menajadi segar dan bugar jika kita mengambilnya dari induknya
setelah pukul 10 pagi, jadi ayamnya akan terlihat secerah sinar matahari pagi.
Asik.... takhyul ini mah.
Yap, itu tadi cara memisahkan DOC dari induknya. Namun
jika Anda menggunakan mesin tetas, ya sudah pasti kendala atau tips di atas,
tereleminisi.
Untuk tips memisahkan anak ayam kampung dari induknya bisa di baca di artikel ini: cara memisahkan anak ayam dari induknya
Oke, anggap saja DOC-nya sudah ada di dalam kandang box atau inkubator. Dan tuga selanjutnya mengenai pakan dan minum. Untuk pembahasan lengkap mengenai inkubator doc bisa baca artikel ini: inkubator DOC skala rumahan
Pakan
Adakalanya, kita harus mengenali jenis konsentrat yang akan digunakan. Karena tidak semua konsentrat cocok bagi anak ayam kampung. Jadi memang perlu diteliti terlebih dahulu.
Makanan telah selesai. Ok? Sekarang minumnya.
Air minum
Terkadang saat
memulai peternakan, perasaan terlalu bersemangat sehingga peternak membeli
segala macam vitamin lalu dicampurkan ke dalam air minum yang akan diberikan
pada DOC. Dan sekali lagi, saya tekankan, tidak perlu! Oh, ini baru pertama
kalinya ya, saya ngomongin itu. Hahaha.
Jadi air minum itu tidak perlu ditambah dengan segala
macam obat-obatan. Cukup pakai air putih saja. Akan tetapi, perlu juga
diperhatikan jika air pipa atau air sumur Anda mengandung zat kapur yang
berlebih, itu artinya perlu dinormalkan.
Bgaimana cara menormalkan air putih?
Jadi air tersebut dipanasi
terlebih dahulu hingga mendidih, lalu dinginkan dan baru diberikan pada anak
ayam. Ya, air minum untuk DOC tadi memang layak konsumsi baik untuk anak ayam
kampung maupun manusia. Hehehe.
Mengenai cara pemberian pakan pada DOC selama berada di dalam inkubator pemanas, pembahasan lengkapnya di artikel ini: cara memberi pakan dan air minum pada anak ayam selama berada di dalam mesin pemanas
Baiklah, itu saja tips memberi pakan dan minum DOC dari saya. Sekarang, tugas Anda tinggal kontrol, makan dan minumnya. Selesai.
Jadi itulah ringkasan mengenai cara merawat DOC yang saya
terapkan sekarang. Bagi teman-teman yang baru memulai tidak ada salahnya
mencoba teori di atas. Dan, semoga membantu.
Penelusuran terkait
Posting Komentar
Posting Komentar