-->

Letak kegagalan peternak ayam kampung skala rumahan

Posting Komentar

 Peternak ayam kampung harusnya belajar dari semua kegagalan orang lain, agar terhindar dari kegagalan yang sama. Dengan menemukan artikel ini, berarti Anda akan melihat di mana letak kegagalan orang lain yang sempat admin rangkum. 

Jom, langsung aja ke rincian berikut yang di mana menjadi penyebab kegagalan peternak skala rumahan.

Penanganan DOC yang tidak memenuhi standar

Banyak peternak skala rumahan, hanya membiarkan anak ayam diasuh oleh induknya. Sementara ia tahu bahwa induk ayam akan membawa anaknya ke mana-mana, tidak kira; lumpur, becek, kotoran hewan lainnya, sampah, semuanya dias. Dan, di situlah anaknya terkontaminasi dengan bakteri, yang pada akhirnya akan membuat si anak ayam sakit. 

Ada juga yang memisahkan anak ayam dari induknya, tapi hanya menggunakan box ala kadarnya. Sehingga anak ayam tidak bisa tumbuh maksimal. Disebabkan kurangnya kehangatan dan kontrol panas. Menggunakan bohlam pemanas, iya, tapi tidak punya batasan yang seharusnya. Terkadang terlalau panas, sehingga membuat anak ayam stres. Ujung-ujungnya mati juga.

Tentu saja berbeda dengan peternak skala gedongan yang merawat DOC menggunakan pemanas khusus. 

Bila Anda ingin sukses beternak ayam kampung, dan memanfaat pekarangan rumah, sebaiknya gunakan inkubator DOC. Untuk menangani DOC sebanyak 50 ekor ke bawah, hanya butuh inkubator sederhana, kok. 

Pemberian pakan tidak sesuai kebutuhan

Terlalu banyak peternak yang mau untung banyak tapi lupa akan kerugian. Pemberian pakan menggunakan konsentrat bagi ayam yang diternak secara intensif, membutuhkan nutrisi yang cukup hingga anak ayam berumur 3 bulan. 

Nah, kebanyakan peternak yang terlalu takut berkorban modal. Sehingga pemberian konsentrat hanya sampai pada umur satu bulan. Di sinilah sebenarnya kegagalan itu terjadi. Konsentrat yang diberikan pada anak ayam mulai dari umur nol hinga satu bulan tadi, akan berujung sia-sia. 

Padahal, jika peternak skala rumahan memberikan ful konsentrat pada anak ayam hinga umur dua bulan, dan setelahnya menggunakan campuran antara konsentrat dan jagung giling, hingga ayam berumur 3 bulan tentu saja anak ayam akan tetap sehat hingga masa panen tiba. 

Melihat dari peternak sakal besar, bahkan mereka menggunakan pakan ful pabrikan dan mereka tetap untung. Kenapa kita tidak mengikuti itu? Yah, memang tidak terlalu banyak sih keuntungan tapi kan, ada dari pada berujung nol. Dan kerugian itu terjadi akibat penghematan yang dilakukan terlalu dini

Jadi, lihat kondisi fisik pada ayam, pemberian pakan bergizi akan mendukung pertumbuhan anak ayam hingga ia memasuki fase dewasa. 

Penanganan ayam pembesaran

Ayam yang dikategorikan sebagai pembesaran ialah ayam yang berumur 20 hari hingga umur tiga bulan. Di fase ini, selain pakan yang perlu diperhatikan juga masalah, konstruksi kandang. Seperti udara dan pengendalian nyamuk dan agas. 

Sebisa mungkin ayam pembesaran dipelihara di kandang degan desain panggung. Minimal ketinggian kandang panggung ialah dua meter dari tanah.  Kandang yang dua meter dari tanah, selain dapat menghindarkan ternak dari sengatan nyamuk dan agas, juga bisa mencegah amonia dari kotoran ayam itu sendiri. 

Ayam pembesaran yang tersengat nyamuk dan agas akan terganggu istirahatnya di malam hari. Selain dari itu, juga dapat menginfeksi pembuluh dara si ayam, sehingga terbentuklah parasit. Parasit ini akan menyebabkan snot, buta, dan pada khirnya mati.

Padahal, jika peternak menggunakan obat nyamuk elektrik, nyamuk dan agas ini bisa diatasi. Jika pengendalian kedua serangga itu, masih kurang jika hanya menggunakan obat nyamuk elektrik, lakukan pengapian di bawah kandang. 

Penanganan ayam yang telah dewasa

Banyak juga peternak yang gagal di sini atau di saat ayamnya telah dewasa. Letak kegagalannya di mana? Ditempat tidurnya si ayam di malam hari. Peternak skala rumahan terlalu lalai dalam mengontrol ayamnya. Padahal meskipun ayam telah berumur tiga bulan ke atas, tetap butuh tempat yang layak. 

Ayam dewasa memang bisa diumbar dan mencari pakan tambahan sendiri, tetapi masalah penyakit perlu diperhatikan. Kebanyakan ayam dewasa terjangkit penyakit itu karena tempatnya bertengger di malam penuh dengan gangguan nyamuk dan agas. 

Penyebab ayam dewasa sering ngorok, atau bahkan berujung snot, itu karena infeksi dari sengatan nyamuk. 

Cara sukses ternak ayam kampung asli


Oleh karena itu jika Anda mau sukses beternak ayam  kampung, perhatikan point-point di atas. Cukup bisa hidup sampai panen atau berproduksi, itu merupakan awal kesuksesan. Jika, masalah pemasaran bisa belakangan. 

Toh kalau ada produk, insya Allah konsumen akan datang. Jadi siapkan saja dulu ayamnya. Masalah penjualan, urus nanti aja. 

Baiklah semoga ulasan ini ada manfaatnya, dan sampai jumpa di artikel selanjutnya.

Penelusuran terkait

Odi
Hai, selamat datang di blog pribadi saya. Di sini saya selalu memceritakan hal2 baru yang saya dapatkan dari beternak ayam. Jika ada pertanyaan silahkan email atau koment di postingan. Dan, jangan lupa berlangganan artikel, jika hendak mendapatkan update dari blog ini. Jadi setiap saya menulis artikel terbaru Anda akan mendapatkan notifikasi di imbox email Anda. Terima kasih.

Related Posts

Posting Komentar

Subscribe Our Newsletter