1. Bebas gurem: agar anak ayam tidak mati pastikan anak ayam menetas dalam keadaan tanpa kutu
Sebelum anak ayam itu menetas sekiranya Anda memeriksa terlebih dahulu, apakah keadaan telur aman dari gurem atau kutu ayam.
Sangat penting bagi Anda untuk memeriksa keadaan telur sebelum menetas. Anak ayam yang terserang gurem pada saat menetas akan mengalami mal nutrisi, atau nutrisi yang dibawanya dari dalam cangkang telur akan dihabiskan oleh kutu. Maka dari itu selalu pastikan keadaan induk selama mengeram hingga telur menetas.
2. Pemisahan dari induk: agar anak ayam tidak mudah mati, lakukan pemisahan dari induknya saat 15 jam setelah menetas.
Waktu mengambil anak ayam dari induknya pun harus diperhatikan. Sebelum mengambil anak ayam, pastikan bulu anak ayam yang terakhir menetas sudah benar-benar kering. Atau kira-kira 15 jam dari anak yang terakhir menetas.
Pengambilan anak ayam yang terlalu cepat dapat mengakibatkan anak ayam mengalami cacat. Terkadang masih ada beberapa organ tubuh anak ayam belum sepenuhnya berfungsi saat baru-baru menetas. Jadi, Anda perlu memastikan terlebih dahulu, apakah anak ayam itu sudah benar-benar kering sebelum mengambil mereka dari induknya.
3. Sediakan tempat yang dapat menghangatkan anak ayam ketika malam hari
Ketika malam hari anak ayan yang dipisahkan dari induknya, membutuhkan kehangatan. Jika Anda belum bisa menyediakan inkubator yang dapat menghangatkan DOC, sebaiknya gunakan tempat alternatif, seperti: kardus, baskom, atau alat lainnya yang kiranya dapat menghangatkan DOC saat malam tiba.
Jika menggunakan kardus atau baskom, jangan lupa beri sekam padi atau jerami kering sebagai alas. Sekam, atau jerami ini bisa menghasilkan panas sehingga tubuh anak ayam bisa lebih hangat meskipun tidak menggunakan lampu.
4. Sediakan tempat atau kandang DOC untuk anak ayam di siang hari
Tempat anak ayam di siang hari dan malam agar kiranya berbeda. Ini demi menjaga kebersihan lingkungan anak ayam.
Ketika siang hari, anak ayam dapat berlari dan makan di kandang pembesaran. Dan bila malam tiba anak ayam dapat tidur dengan nyaman di kardus.
5. Pastikan anak ayam tidak terserang nyamuk atau agas saat malam
Jangn lupa memastikan kardus tempat anak ayam agar bebas nyamuk dan agas. Anak ayam yang terserang nyamuk dan agas di malam hari bisa mendatangkan parasit.
Anak ayam yang sering disengat nyamuk atau agas di malam hari, bisa mengakibatkan anak ayam terserang parasit pada bagian kepala.
Biasanya parasit ini berbentuk pasif dan akan berkembang secara perlahan. Sehingga ketika anak ayam berumur satu bulan anka ayam mengalami pembengkakan pada bagian kepala.
Dan peternak, baru menyadarinya saat anak ayam mulai mengalami pembengkakan itu terjadi. Padahal, gejala itu sudah terjadi saat anak ayam masih kecil.
6. Pakan yang sesuai standar
Kegagalan peternak dalam merawat anak ayam yang jumlahnya sedikit kadang dari segi pakan. Karena jumlah anak ayam yang tidak seberapa, maka pemiliknya hanya memberi pakan seadanya. Padahal meskipun sedikit nilai gisi yang dibutuhkan anak ayam tetap sama.
Jadi, Anda tetap dan harus menggunakan pakan komersial untuk starter. Pemberian pakan selain dari pakan komersial akan mengakibatkan anak ayam mudah terserang penyakit.
Jangan salah, ketika pakan tidak sesuai setandar, maka anak ayam bisa terjangkit penyakit pullorum.
Seperti yang sering saya lihat, bahwa anak ayam yang terserang penyakit pullorum ini tingkat kematiannya rata-rata 100%, atau tidak tersisa.
7. Pemberian air minum menggunakan air yang telah dipanaskan
Anak ayam yang meminum air yang memilki kandungan zat kapur berlebih akan mengakibatkan penyakit mencret.
Jika anak ayam terserang penyakit mencret, sudah pasti pertumbuhannya akan gagal, dan akan terus tertinggal.
Oleh karena itu lakukan pencegahan mencret itu sejak dari awal, salah satunya beri air minum dengan air yang bebas kapur.
Agar air, tidak memilki kandungan zat kapur yang berlebih dan aman untuk dikonsumsi oleh anak ayam, sebaiknya air tersebut dipanaskan terlebih dahulu.
8. Beri pakan yang teratur dan secukupnya
Untuk pemberian pakan pada anak yam yang baru saja menetas, tidak boleh berlebih. Pakan yang tersisa akan berjamur, dan tentu saja sudah tidak aman untuk dikonsumsi oleh anak ayam.
Lakukan pengamatan secara kasat mata, jika pemberian pakan terlalu sedikit dan anak ayam masih terlihat lapar, ukuran pemberian pakan ditambah, begitu pun sebaliknya.
Jadwal pemberian pakan pun harus diatur sedini mungkin dan kebiasaan ini akan berlanjut hingga ayam dewasa nanti.
Untuk jadwal pemberian pakan pada anak ayam yang baru menetas yang saya anjurkan yaitu: pukul sembilan pagi dan pukul lima sore. Atau atur sesuai kesempatan Anda, dan jadikan pola itu sebagai jadwal pemberian pakan pada naka ayam hingga ayam dewasa.
Baiklah, artikel tentang cara merawat anak ayam yang baru menetas, cukup sampai di sini dahulu, ketemu lagi di artikel berikutnya.
Jangan lupa berlangganan artikel jika ingin selalu mendapatkan update dari situs ini. Atau jika ada saran mengenai topik pembahasan ayam kampung, bisa beri saya saran di kolom komentar. Siapa tahu ide dari Anda jadi berbeda jika saya yang mengulasnya. Terima kasih.
Posting Komentar
Posting Komentar